Jumat, 25 Februari 2022

TABG – ME DKI JAKARTA CHECK LIST LAPORAN PENDAMPINGAN - BIDANG LISTRIK ARUS KUAT (LAK)

BIDANG LISTRIK ARUS KUAT (LAK)

PENDAMPINGAN KE-1 (PEMATANGAN KONSEP)

No Dokumen yang Diperlukan keterangan
I.
Deskripsi Proyek :
  1. Penjelasan singkat dari pemilik proyek tentang proyek bangunan gedung yang dikembangkan
  2. Laporan / Deskripsi proyek dengan gambaran singkat tentang fasilitas yang disediakan :
    1. Lokasi proyek;
    2. Fungsi bangunan gedung dengan uraian singkat tentang kegiatan yang akan dilakukan;
    3. Perkiraan jumlah penghuni (beban hunian) dan demografi;
    4. Material bangunan yang akan digunakan.
  3. Tabulasi untuk menggambarkan penjelasan pada Butir (I.1 dan I.2)


II.
Data bangunan
  1. Laporan pola, gubahan, dan bentuk bangunan gedung dalam bentuk gambar, yaitu :
    1. Rencana massa bangunan gedung;
    2. Rencana tapak;
    3. Denah;
    4. Tampak bangunan gedung;
    5. Potongan bangunan gedung; dan
    6. Visualisasi desain tiga dimensi.
  2. Laporan aspek kualitatif serta aspek kuantitatif, baik dalam bentuk laporan tertulis dan gambar seperti :
    1. Jumlah tower, jumlah lantai, ketinggian bangunan gedung (meter), jumlah basemen, kedalaman basemen (meter), jumlah unit rusun/apartemen);
    2. Perkiraan luas lantai;
    3. Informasi penggunaan bahan;
    4. Sistem konstruksi (konstruksi beton bertulang, konstruksi baja, dsb)
  3. Kriteria Perancangan berisikan penjelasan secara ringkas dasar perancangan serta besaran parameter utama yang ditetapkan untuk perancangan:
    1. Perhitungan Kebutuhan Daya, Normal, Gangguan, Keadaan Darurat.
    2. Neraca Penggunaan Daya (Kapasitas Trafo Distribusi, Daya yang dicadangkan, Kapasitas Genset)
    3. Dasar pemilihan sistem
    4. Dasar perhitungan dan asumsi-asumsi yang dipergunakan (Isc 3 fasa, Isc 1 fasa, Voltage Drop)
    5. Faktor keamanan dan faktor-faktor lainnya yang dipergunakan
    6. Upaya penerapan penghematan energi
    7. Bahan dan peralatan yang dipergunakan
  4. Tabulasi untuk menggambarkan penjelasan pada Butir (II.1 dan II.2)


III.
Kriteria Desain, Peraturan dan Standar (SNI)
Standar dan peraturan yang digunakan adalah edisi terakhir yang masih berlaku yang berkaitan langsung/tidak langsung dengan listrik arus kuat, antara lain: Dalam laporan perancangan, bila diperlukan untuk menjelaskan secara spesifik disebutkan nomor pasal/ayat yang terkait dari standar/peraturan yang digunakan.
  1. SNI No. 04-0255-2000 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
  2. SNI No. 03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung.
  3. SNI 04-7019-2004, tentang Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat menggunakan Energi Tersimpan.
  4. SNI 04-7018-2004, tentang Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat dan Siaga.
  5. Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku dan yang berkaitan dengan tenaga listrik.
  6. Panduan Pencahayaan Sisi Luar Bangunan Tinggi dan Penting di Wilayah DKI Jakarta tahun 1999.
  7. Standar IEC dan Standar Internasional lainnya bagi hal-hal yang belum diatur dalam standar/peraturan diatas,.


IV.
Instalasi Sumber Daya: Daya Utama, Sumber Daya Darurat dan Sumber Daya Cadangan

V.
Instalasi Distribusi Tegangan Menengah

VI.
Instalasi Distribusi Tegangan Rendah:
  • Distribusi daya ke beban dan peralatan,
  • Distribusi dan sistem pencahayaan dalam bangunan,
  • Pencahayaan dekorasi,
  • Pencahayaan luar bangunan, dan
  • Pencahayaan rambu udara.


VII.
Instalasi pencahayaan darurat

VIII.
Instalasi pembumian: pemilihan sistem pembumian, pembumian sistem, pembumian peralatan, pembumian genset, pembumian transformator, dan pembumian pengaman, desain sistem pembumian

IX.
Instalasi Proteksi Petir meliputi: Sistem proteksi petir terhadap sambaran langsung / sistem proteksi pertir eksternal (instalasi penangkap, penghantar dan pembumian petir) dan sistem proteksi petir terhadap sambaran tidak langsung / sistem proteksi petir internal

PENDAMPINGAN KE-2 & 3 (PERANCANGAN DETAIL)

A. PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK

Lingkup perencanaan Sistem Distribusi Listrik dimaksud meliputi:

  • Instalasi Sistem tenaga untuk Sumber Daya Utama, Sumber Daya Cadangan dan Sumber Daya Tak Terputus (UPS).
  • Instalasi Sistem Distribusi Tegangan Menengah & Trafo Distribusi.
  • Instalasi Sistem Distribusi Tegangan Rendah termasuk Sistem - Distribusi Daya dalam dan luar gedung.
  • Sistem UPS dan Distribusi Daya Listrik UPS.

No Dokumen yang Diperlukan keterangan
I.
Instalasi Sistem Tenaga :
  1. Sistem Sumber Daya :
    1. Sumber Daya Utama
    2. umber Daya Cadangan
    3. Sumber Daya Darurat
    4. Sumber Daya Tak terputus (UPS)
  2. Karakteristik sumber daya yang disyaratkan :
    1. Jenis-jenis beban & prioritas layanannya
    2. Konsep peralihan dari Sumber Daya Utama ke Sumber Daya Cadangan
    3. Konsep pengendalian Faktor Daya
    4. Konsep Pengendalian Harmonisa Arus & Tegangan
  3. Rumah genset & trafo (power house) :
    1. Layout Power House
    2. Penataan & Detail Jalur Kabel TR di Power House
    3. Diagram & Layout Sistem Grounding
    4. Rancangan &Perhitungan Sistem Ventilasi
    5. Rancangan Vibrasi Genset
    6. Rancangan Kebisingan Genset
    7. Rancangan & Perhitungan Sistem Bahan Bakar
    8. Implementasi sistem supervisi/ monitoring


II.
Instalasi Sistem Tegangan Menengah (PUTM) & Trafo Distribusi :
  1. Sistem dan jenis Kubikel yang diterapkan :
    1. Jenis Konstruksi Yang diipilih
    2. Sistem penghubung antara Pemutus Daya ke unit Transformator
  2. Jenis Pemutus Daya yang dipilih :
    1. Incoming
    2. Metering
    3. Ke Trafo
    4. Outgoing
  3. Perhitungan di Instalasi TM :
    1. Beban Maksimum Pemutus Daya
    2. Pemilihan Setting Koordinasi Proteksi
    3. Penentuan KHA & Penetapan Diameter Penghantar
    4. Penentuan KHA & Penetapan Dimensi Busbar
    5. Perhitungan Arus Hubung Pendek :
      • Hubung Pendek 3 Fasa
      • Hubung Pendek Fasa – Fasa
      • Hubung Pendek Fasa - Netral
  4. Trafo Distribusi :
    1. Jenis Trafo Yang Dipilih
    2. Penjelasan Hubungan Antar Belitan
    3. Pertimbangan Pemilihan Kapasitas
  5. Rumah gardu Instalasi PUTM & Trafo :
    1. Layout Ruang PUTM & Trafo
    2. Diagram & Layout Sistem Grounding
    3. Rancangan & Perhitungan Sistem Ventilasi
    4. Implementasi sistem supervisi/ monitoring


III.
Instalasi Sistem Tegangan Rendah :
  1. Sistem dan jenis Instalasi yang diterapkan :
    1. Jenis Konstruksi Kubikel Yang diipilih
    2. Sistem penghubung antara Trafo Distribusi ke Pemutus Daya di Panel Induk Tegangan Rendah
  2. Rumah gardu Instalasi Panel Utama Tegangan Rendah (PUTR) :
    1. Layout Ruang PUTR/Ruang Panel
    2. Sistem Grounding
    3. Sistem Ventilasi
    4. Implementasi sistem supervisi/ monitoring
  3. Perhitungan di Instalasi TR :
    1. Beban Maksimum Pemutus Daya
    2. Pemilihan Setting Koordinasi Proteksi
    3. Penentuan KHA & Penetapan Diameter Penghantar
    4. Penentuan KHA & Penetapan Dimensi Busbar
    5. Perhitungan Arus Hubung Pendek :
      • Hubung Pendek 3 Fasa
      • Hubung Pendek Fasa – Fasa
      • Hubung Pendek Fasa - Netral
  4. Perhitungan Kebutuhan Daya :
    1. Beban Normal
    2. Beban Gangguan
    3. Beban Keadaan Darurat
  5. Neraca Penggunaan Daya :
    1. Kapasitas Trafo Distribusi
    2. Daya Spare Yang Dicadangkan
    3. Kapasitas Genset Yang Dipilih
  6. Perhitungan Per Komponen Beban :
    1. Beban Lampu Penerangan
    2. Beban Kotak Kontak Daya
    3. Beban Peralatan Khusus
    4. Beban Sistem Ventilasi & Tata Udara Gedung
    5. Beban Sistem Transportasi Dalam Gedung
    6. Beban Pompa Sistem Drainase & Plambing
    7. Beban Pompa Perlawanan Kebakaran
  7. Penentuan Kapasitas Sumber Daya :
    1. Sumber Daya Listrik Utama
    2. Sumber Daya Listrik Cadangan
    3. Sumber Daya Listrik Keadaan Darurat
  8. Perhitungan di Instalasi TR :
    1. Beban Maksimum Pemutus Daya
    2. Pemilihan Setting Koordinasi Proteksi
    3. Penentuan KHA & Penetapan Diameter Penghantar
    4. Penentuan KHA & Penetapan Dimensi Busbar
    5. Perhitungan Arus Hubung Pendek :
      • Hubung Pendek 3 Fasa
      • Hubung Pendek Fasa – Fasa
      • Hubung Pendek Fasa - Netral
    6. Analisis/Perhitungan Faktor Daya
    7. Analisis/Perhitungan Harmonisa Arus & Tegangan :
      • Referensi Harmonisa Lampu Penerangan
      • Referensi Harmonasi Peralatan Kantor via Kotak Kontak Biasa
      • Referensi Harmonisa Peralatan VSD/ Inverter Sistem AC
      • Referensi Harmonisa Peralatan VSD/ Inverter Fan/Blower
      • Referensi Harmonisa Peralatan VSD/Inverter Elevator
      • Referensi Harmonisa Peralatan VSD/Inverter Pompa-Pompa
      • Referensi Harmonisa Peralatan VSD/Inverter Pompa Kebakaran
      • Referensi Harmonisa Peralatan Khusus


B. PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR

Persyaratan sistem proteksi petir harus memenuhi SNI 03-7015-2004 Sistem Proteksi Petir Pada Bangunan Gedung.
Lingkup Perencanaan Sistem Proteksi Petir (internal dan eksternal) dalam gedung tinggi, meliputi:

  • Instalasi Penangkap
  • Instalasi Penyalur
  • Instalasi Pembumian (Pengetanahan)

No Dokumen yang Diperlukan keterangan
I.
ACUAN NORMATIF :
  1. Peraturan :
    1. Peraturan yang harus ditaati
    2. Matrik Korelasi Peraturan Dengan Subtsansi Perencanaan
  2. Standar :
    1. Standar yang menjadi acuan tata cara perencanaan
    2. Matrik Korelasi Standar Dengan Susbstansi Perencanaan


II.
KRITERIA PERENCANAAN :
  1. Konsep Proteksi Petir Yang Diterapkan :
    1. Uraian Penjelasan Konsep SPP yang dipilih
    2. Alasan Pemilihan SPP dimaksud
    3. Proteksi Sambaran Langsung (Proteksi Eksternal)
    4. Proteksi Sambaran Tidak Langsung (Proteksi Internal)
  2. Perhitungan Sistem Proteksi Petir :
    1. Penentuan Probabilitas Arus Petir
    2. Manajemen Resiko dan Penetapan konsep LPZ
    3. Perhitungan Arus Gangguan Petir & Penentuan Jumlah Titik Pembumian
    4. Penetapan Ukuran & Jenis Penghantar Penyalur Petir
    5. Proteksi Petir Internal


III.
GAMBAR PERENCANAAN :
  1. Diagram Sistem Proteksi Petir
  2. Layout Instalasi Aerial Penangkap Petir
  3. Layput Instalasi Pembumian Penyalur Petir
  4. Detail Penangkap Petir, Kabel Penghantar (Down Conductor) dan Titik Pembumian
  5. Detail Sistem Proteksi Petir Internal


C. PERENCANAAN SISTEM PEMBUMIAN

Perencanaan sistem pembumian meliputi penentuan sistem pembumian yang akan digunakan, konsep pembumian sistem, konsep pembumian peralatan dan konsep pembumian pengaman, perhitungan kabel dan konduktor pembumian, desain sistem pembumian.

No Dokumen yang Diperlukan keterangan
I.
ACUAN NORMATIF :
  1. Peraturan :
    1. Peraturan yang harus ditaati
    2. Matrik Korelasi Peraturan Dengan Subtsansi Perencanaan
  2. Standar :
    1. Standar yang menjadi acuan tata cara perencanaan
    2. Matrik Korelasi Standar Dengan Susbstansi Perencanaan


II.
KRITERIA PERENCANAAN :
  1. Konsep Sistem Pembumian Yang Diterapkan :
    1. Uraian Penjelasan Konsep Sistem Pembumian yang dipilih
    2. Alasan Pemilihan Sistem Pembumian dimaksud
    3. Pembumian Sistem
    4. Pembumian Peralatan
    5. Pembumian Pengaman
    6. Pembumian Genset
    7. Pembumian Transformator
  2. Perhitungan Sistem Pembumian :
    1. Penentuan Kabel Pembumian
    2. Penentuan Jenis dan Dimensi Konduktor Pembumian
    3. Penentuan Jumlah dan Lokasi Titik Pembumian


III.
GAMBAR PERENCANAAN :
  1. Diagram Sistem Pembumian
  2. Layout Instalasi Sistem Pembumian
  3. Layout Instalasi Pembumian Penyalur Petir
  4. Detail Titik Pembumian


Kamis, 24 Februari 2022

TABG – ME DKI JAKARTA CHECK LIST LAPORAN PENDAMPINGAN - BIDANG TATA UDARA GEDUNG (TUG

BIDANG TATA UDARA GEDUNG (TUG)

PENDAMPINGAN KE-1 (PEMATANGAN KONSEP)

No Dokumen yang Diperlukan keterangan
I.
Deskripsi Proyek :
  1. Penjelasan singkat dari pemilik proyek tentang proyek bangunan gedung yang dikembangkan
  2. Laporan / Deskripsi proyek dengan gambaran singkat tentang fasilitas yang disediakan :
    1. Lokasi proyek;
    2. Fungsi bangunan gedung dengan uraian singkat tentang kegiatan yang akan dilakukan;
    3. Perkiraan jumlah penghuni (beban hunian) dan demografi;
    4. Material bangunan yang akan digunakan.
  3. Tabulasi untuk menggambarkan penjelasan pada Butir (I.1 dan I.2)


II.
Data bangunan
  1. Laporan pola, gubahan, dan bentuk bangunan gedung dalam bentuk gambar, yaitu :
    1. Rencana massa bangunan gedung;
    2. Rencana tapak;
    3. Denah;
    4. Tampak bangunan gedung;
    5. Potongan bangunan gedung; dan
    6. Visualisasi desain tiga dimensi.
  2. Laporan aspek kualitatif serta aspek kuantitatif, baik dalam bentuk laporan tertulis dan gambar seperti :
    1. Jumlah tower, jumlah lantai, ketinggian bangunan gedung (meter), jumlah basemen, kedalaman basemen (meter), jumlah unit rusun/apartemen);
    2. Perkiraan luas lantai;
    3. Informasi penggunaan bahan;
    4. Sistem konstruksi (konstruksi beton bertulang, konstruksi baja, dsb)
  3. abulasi untuk menggambarkan penjelasan pada Butir (II.1 dan II.2)


III.
Kriteria Desain, Peraturan dan Standar (SNI)

IV.
Kondisi perancangan udara luar

V.
Kondisi perancangan udara dalam ruangan

VI.
Pemilihan sistem, diagram skematik sistem tata udara dan ventilasi

VII.
Sistem pengendalian asap

VIII.
Diagram sistem pressurized fan dan evakuasi asap (bila diperlukan)

IX.
Diagram sistem ventilasi ruang parkir basement

X.
Perkiraan beban pendingin

XI.
Perkiraan intensitas konsumsi energi

PENDAMPINGAN KE-2 & 3 (PERANCANGAN DETAIL)

No Dokumen yang Diperlukan keterangan
I.
SISTEM TATA UDARA
  1. Koefisien Perpindahan Kalor Material
  2. Rincian Perhitungan Beban Pendingin
  3. Proses Udara pada Diagram Psikrometrik
  4. Tabel Resume Beban Pendingin dari AHU/FCU
  5. Tabel Pemakaian Daya Listrik
  6. Rincian Perhitungan Pemipaan Chilled water dan Condenser Water berikut perhitungan Pompa
  7. Rincian Perhitungan Pipa Refrigerant Sistem VRF
  8. Rincian Perhitungan Refrigerant Concentration Limit lengkap dengan Tabel Konsumsi Refrigeran tiap Ruang


II.
SISTEM VENTILASI MEKANIS
  1. Rincian Perhitungan Cerobong; suppy air, return air dan fresh air, perhitungan SP dan daya Fan AHU, FCU
  2. Rincian Perhitungan Ventilasi Ruang (toiet, dapur, ruang ME, berikut perhitungan SP dan daya Fan)
  3. Rincian Perhitungan Ventilasi Ruang Parkir Bawah Tanah (berikut perhitungan SP dan daya Fan)


III.
SISTEM VENTILASI TANGGA KEBAKARAN & PEMBUANGAN ASAP
  1. Perhitungan Presurisasi Otomatis Tangga Kebakaran
  2. Perhitungan SP dan daya Fan
  3. Perhitungan Pembuangan Asap (berikut perhitungan SP dan daya extract Fan)
  4. Perhitungan Presurisasi Lantai Refuge, Lobi Lif, Vestibule


IV.
KONSERVASI ENERGI
  1. Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi


V.
MATERIAL DAN PERALATAN UTAMA
  1. Pipa dan Sambungan/Fitting Chilled Water
  2. Saluran Udara/Ducting Bahan/Material
  3. Isolasi
    • Pipa Chilled Water
    • Saluran Udara/Ducting
    • Acoustic Ductliner
    • Peralatan Pendukung
    • Metal Cladding
  4. Water Cooled Electric Chiller
  5. Cooling Tower
  6. Pompa Chiller dan Cooling Tower
  7. Fan Coil Unit (FCU)
  8. Split Unit
  9. VRF
  10. Fan
    • AHU
    • Pressurized Fan
    • Extract Fan
    • Impulse Fan
    • Supply and Exhaust Fan Bismen
    • Exhaust Fan Toilet, Pantry, R.ME dll


VI.
GAMBAR
  1. Diagram Sistem Tata Udara dan Ventilasi
  2. Diagram Skematik Chiller Plant
  3. Diagram Pemipaan Air Sejuk dan Air Kondenser
  4. Daftar Peralatan Mesin Tata Udara dan Ventilasi
  5. Denah Instalasi Tata Udara dan Ventilasi Site Plan
  6. Denah Instalasi Tata Udara dan Ventilasi Lantai Tipikal
  7. Denah Instalasi Tata Udara dan Ventilasi Lantai Refuge
  8. Denah Instalasi Tata Udara dan Ventilasi Lantai Ruang ME
  9. Detail Pemasangan Mesin Tata Udara Indoor dan Outdoor
  10. Detail Perlengkapan dan Peralatan Mesin Tata Udara dan Ventilasi


TABG – ME DKI JAKARTA CHECK LIST LAPORAN PENDAMPINGAN - BIDANG TRANSPORTASI DALAM GEDUNG (TDG)

BIDANG TRANSPORTASI DALAM GEDUNG (TDG)

PENDAMPINGAN KE-1 (PEMATANGAN KONSEP)

No Dokumen yang Diperlukan keterangan
I.
Deskripsi Proyek :
  1. Penjelasan singkat dari pemilik proyek tentang proyek bangunan gedung yang dikembangkan
  2. Laporan / Deskripsi proyek dengan gambaran singkat tentang fasilitas yang disediakan :
    1. Lokasi proyek;
    2. Fungsi bangunan gedung dengan uraian singkat tentang kegiatan yang akan dilakukan;
    3. Perkiraan jumlah penghuni (beban hunian) dan demografi;
    4. Material bangunan yang akan digunakan.
  3. Tabulasi untuk menggambarkan penjelasan pada Butir (I.1 dan I.2)


II.
Data bangunan
  1. Laporan pola, gubahan, dan bentuk bangunan gedung dalam bentuk gambar, yaitu :
    1. Rencana massa bangunan gedung;
    2. Rencana tapak;
    3. Denah;
    4. Tampak bangunan gedung;
    5. Potongan bangunan gedung; dan
    6. Visualisasi desain tiga dimensi.
  2. Laporan aspek kualitatif serta aspek kuantitatif, baik dalam bentuk laporan tertulis dan gambar seperti :
    1. Jumlah tower, jumlah lantai, ketinggian bangunan gedung (meter), jumlah basemen, kedalaman basemen (meter), jumlah unit rusun/apartemen);
    2. Perkiraan luas lantai;
    3. Informasi penggunaan bahan;
    4. Sistem konstruksi (konstruksi beton bertulang, konstruksi baja, dsb)
Tabulasi untuk menggambarkan penjelasan pada Butir (II.1 dan II.2)

III.
Data Transportasi Dalam Gedung
  1. Elevator
    1. Tipe dan Jumlah lift penumpang;
    2. Tipe dan Jumlah lift service dan/atau kebakaran;
  2. Tipe dan jumlah escalator
  3. Tipe dan jumlah gondola
Tabulasi untuk menggambarkan penjelasan pada Butir (III.1 - III.3)

PENDAMPINGAN KE-2 & 3 (PERANCANGAN DETAIL)

No Dokumen yang Diperlukan keterangan
I.
Kriteria Desain, Peraturan dan Standar (SNI).
Laporan tentang pemenuhan kriteria desain, sesuai Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, Standar (SNI), dan Referensi lainnya.
  1. Standar dan Peraturan secara Umum
  2. Standar dan Peraturan terkait TDG
  3. Uraian Dasar Perancangan terkait penggunaan jenis dan jumlah TDG (Lift Penumpang, Lift Kebakaran, Lift Barang, Pelayanan, Eskalator, Travelator dan Gondola).
  4. Dskripsi Kriteria Desain menggunakan standar dan Peraturan yang berlaku: bangunan apartemen (PerMen PU No 26/PRT/M/2008),
  5. Total Average Waiting Time dan Percentage 5 minute Handling Capacity Sistem TDG menurut SNI 03-6573- 2001 Sub bab 5.2.2. Tabel 5.2.2
  6. Lift kebakaran akan mencapai lantai pengeluaran yaitu lantai dasar kurang dari 60 detik dari lantai tertinggi (SNI 03-6573-2001 Sub bab 6.2.2. point d).


II.
LINGKUP PEKERJAAN
  1. Identifikasi lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan serta dasar perencanaannya
  2. Identifikasi Jumlah penghuni setiap lantai dan bangunan keseluruhan,
  3. Jumlah lantai yang akan dilayani elevator
  4. Gambar sketsa/denah untuk shaft Elevator
  5. Pembagian zona (single zone, multi zone)
  6. Penentuan waktu puncak pelayanan (Faktor Keserempakan asumsi minimal 80%)
  7. Tabel jumlah elevator dan Kapasitas angkut dilengkapi dgn dimensi ruang serta pintu elevator.
  8. Traffic Analysis menghitung 5mnt Handling Capacity Elevator dan Waktu tunggu (Waiting Time) agar sesuai dengan syarat batas kriteria untuk bangunan yang dipilih
  9. Analisis Faktor Keserempakan sesungguhnya dengan mengambil batas kriteria min 5mnt HC dan batas kriteria maks Waiting Time dari hasil perhitungan traffic analysis sebelumnya pada point 8.
  10. Daya listrik yang dbutuhkan


III.
Sistem TDG Lift (Elevator)
  1. Lift Penumpang.
    1. Jumlah penghuni setiap lantai dan bangunan keseluruhan.
    2. Jumlah lantai yang dilayani.
    3. Pembagian zona, single zone, multy zone.
    4. Waktu puncak.
    5. Kapasitas, ukuran kereta dan lebar pintu elevator.
    6. Handling Capacity (HC) 5 menit.
    7. Waktu tunggu (waiting time) maksimum yang dipilih.
    8. Sistem keselamatan dalam keadaan darurat
  2. Lift Kebakaran
    1. Jumlah pengguna
    2. Jumlah lantai yang dilayani.
    3. Pembagian zona
    4. Waktu puncak
    5. Kapasitas, ukuran kereta dan lebar pintu elevator
    6. 5 minutes Handling Capacity
    7. Waktu tunggu (waiting time) maksimum yang dipilih
    8. Waktu tempuh maksimum dari lantai dasar/lobby utama sampai lantai teratas maksimum 60 detik.
    9. Sistem suplai daya listrik darurat
    10. Sistem keselamatan dalam keadaan darurat
  3. Lift Barang
    1. Jumlah lantai yang dilayani.
    2. Kapasitas, ukuran kereta dan lebar pintu elevator
    3. Sistem keselamatan dalam keadaan darurat
  4. Lift Pelayanan (Dumbwaiter)
    1. Beban pelayanan
    2. Jumlah lantai yang dilayani.
    3. Kapasitas, ukuran kereta dan lebar pintu elevator
    4. Waktu tunggu (waiting time) maksimum yang dipilih
    5. Waktu tempuh maksimum
    6. Sistem keselamatan dalam keadaan darurat


IV.
Sistem TDG Eskalator dan Travelator.
  1. Eskalator (Tangga Berjalan)
    1. Jumlah penghuni lantai-lantai yang akan dilayani
    2. Pembagian Zona dan luas Zona pelayanan
    3. Kapasitas
    4. Lebar, tinggi tempuh dan sudut kemiringan tangga
    5. Kecepatan
    6. Pengaturan gerak (naik dan turun) escalator
    7. Sistem pengaman dalam keadaan darurat
  2. Travelator (Lantai Berjalan )
    1. Jumlah penghuni lantai yang akan dilayani
    2. Pembagian zona dan luas zona pelayanan.
    3. Kapasitas dan lebar lantai gerak
    4. Kecepatan gerak
    5. Pengaturan gerak
    6. Sistem keselamatan dalam keadaan darurat


V.
Sistem TDG Gondola :
  1. Tinggi bagian gedung yang dilayani
  2. Luas keliling gedung
  3. Luas dan jenis permukaan kulit luar gedung/ bangunan (kaca/ aluminium/ granit dan lain-lain) yang dilayani
  4. Sistem operasional (durasi, peralatan dan jumlah operator
  5. Perhitungan rancangan beban gondola
  6. Sistem struktur gondola, penggantung dan penyangga, sistem penggerak dan kesimbangan struktur.
  7. Sistem keselamatan dalam keadaan darurat
  8. Jumlah dan jenis gondola yang diperlukan untuk membersihkan permukaan dinding luar bangunan, disesuaikan dengan bentuk atap gedung.
  9. Daya listrik yang diperlukan.
  10. Analisis waktu yang diperlukan untuk membersihkan permukaan dinding luar.
  11. Analisis keseimbangan gondola terhadap bahaya terguling dan faktor keselamatannya (safety factor).
  12. Analisis kekuatan dan defleksi rel.


VI.
GAMBAR RANCANGAN
Gambar rancangan yang diserahkan untuk diperiksa adalah gambar rancangan mutakhir yang sesungguhnya akan dibangun dan sekurang-kurangnya meliputi gambar berikut:
  1. Lift, eskalator, lantai jalan, dumbwaiter (untuk bagian yang relevan) :
      • Daftar gambar lengkap.
        Daftar simbol, singkatan dan artinya.
        Gambar diagram sistem TDG
        Gambar tapak bangunan yang menunjukan lokasi gedung dengan rencana jalur lalu lintas dalam keadaan normal maupun darurat kebakaran, khususnya jalur untuk evakuasi penghuni, petugas dan kendaraan pemadam kebakaran
        Gambar lantai tipikal, yang menunjukkan lokasi peralatan transportasi dan jalur lalu lintas penumpang, barang maupun petugas pemadam kebakaran, baik berupa gambar potongan maupun denah.
        Gambar ruang mesin, meliputi denah dan potongan ruang mesin yang menunjukkan tata letak peralatan, beban mesin terhadap struktur bangunan dan ventilasi
        Gambar sistem transportasi yang menunjukan letak dan detil pintu, sumuran (pit) pada setiap lift.
        Gambar potongan ruang luncur (hoistway), yang menunjukkan ruang mesin, kereta, beban pengimbang, sumuran (pit), balok pemisah, jarak antar lantai, travel, overhead dan ukuran penting lainnya.
        Gambar detil, meliputi gambar yang dianggap perlu untuk lebih memperjelas sistem maupun peralatan kontrol, mesin dan gaya reaksi (dari pilihan yang terberat), letak emergency switch, fire switch, guide rail, hoisting hook, separator beam dan sebagainya
  2. Gondola :
      • Gambar denah atap yang menunjukkan posisi dan jalur gondola.
        Gambar Sistem rel dan penambatan.
        Gambar Sistem penggantung.
        Gambar detail gondola, kereta, sistem daya listrik, sistem kontrol dan keselamatan


VII.
Pertimbangan kemudahan kegiatan inspeksi, pengujian dan pemeliharaan.
Deskripsi mengenai pentingnya akses untuk memfasilitasi kegiatan inspeksi, pengujian dan pemeliharaan sistem keselamatan Transportasi Dalam Gedung.

Selasa, 22 Februari 2022

TABG – ME DKI JAKARTA CHECK LIST LAPORAN PENDAMPINGAN - BIDANG SANITASI, DRAINASE DAN PEMIPAAN – PROTEKSI KEBAKARAN (SDP – PK)

BIDANG SANITASI, DRAINASE DAN PEMIPAAN – PROTEKSI KEBAKARAN (SDP – PK)

PENDAMPINGAN KE-1 (PEMATANGAN KONSEP)

No Dokumen keterangan
I.
Deskripsi Proyek :
  1. Penjelasan singkat dari pemilik proyek tentang proyek bangunan gedung yang dikembangkan
  2. Laporan / Deskripsi proyek dengan gambaran singkat tentang fasilitas yang disediakan :
    1. Lokasi proyek, ketersediaan hydrant kota dan lokasi pos pemadam kebakaran terdekat;
    2. Fungsi bangunan gedung dengan uraian singkat tentang kegiatan yang akan dilakukan;
    3. Perkiraan jumlah penghuni (beban hunian) dan demografi;
    4. Material bangunan yang akan digunakan.
  3. Tabulasi untuk menggambarkan penjelasan pada Butir (1.1 dan 1.2)

II.
Data bangunan
  1. Laporan pola, gubahan, dan bentuk bangunan gedung dalam bentuk gambar, yaitu :
    1. Rencana massa bangunan gedung;
    2. Rencana tapak;
    3. Denah;
    4. Tampak bangunan gedung;
    5. Potongan bangunan gedung; dan
    6. Visualisasi desain tiga dimensi.
  2. Laporan aspek kualitatif serta aspek kuantitatif, baik dalam bentuk laporan tertulis dan gambar seperti :
    1. Jumlah tower, jumlah lantai, ketinggian bangunan gedung (meter), jumlah basemen, kedalaman basemen (meter), jumlah unit rusun/apartemen);
    2. Perkiraan luas lantai;
    3. Informasi penggunaan bahan;
    4. Sistem konstruksi (konstruksi beton bertulang, konstruksi baja, dsb)
  3. Tabulasi untuk menggambarkan penjelasan pada Butir (2.1 dan 2.2)


III.
Kriteria Desain, Peraturan dan Standar (SNI) Sistem keselamatan dan proteksi kebakaran

IV.
Skenario Kebakaran
  1. Identifikasi lokasi dengan risiko kebakaran yang tinggi hingga rendah.
  2. Identifikasi upaya pencegahan penggunaan material bangunan dan sistem utilitas dengan risiko kebakaran dan menghasilkan asap yang berbahaya.
  3. Identifikasi material isi bangunan gedung dan tingkat risiko kebakarannya.
  4. Gambar sketsa/denah untuk (4.1 s.d. 4.3)


V.
Strategi Penyelamatan Jiwa
  1. Deskripsi strategi penyelamatan jiwa penghuni menuju tempat berhimpun, ketersediaan area of refuge, refuge floor, dsb., serta mencakup deskripsi rute penyelamatan yang akan diambil oleh penghuni di dalam gedung dalam skenario kebakaran pada Butir 4.
  2. Deskripsi, desain peletakan, jumlah sarana penyelamatan jiwa, dan pressurisasi tangga kebakaran, untuk menjangkau seluruh bagian gedung.
  3. Deskripsi sarana peringatan dini (sistem deteksi dan sistem alarm kebakaran); catu daya darurat; penerangan evakuasi darurat; sistem komunikasi suara darurat; pengendalian darurat untuk lift.
  4. Gambar sketsa/denah untuk (5.1 s.d. 5.3)


VI.
Strategi pencegahan dan pengendalian asap dan api kebakaran pada bangunan gedung
  1. Deskripsi mengenai strategi kompartemenisasi asap dan api kebakaran (pada basement, ruang berukuran besar, lantai tipikal dan atrium).
  2. Deskripsi mengenai sistem pembuangan asap kebakaran (basemen, atrium, lantai tipikal, ruang berukuran besar, ruang utilitas: ruang electric/trafo/capacitor bank, dsb.)
  3. Deskripsi strategi pencegahan penyebaran api vertical dan horizontal di dalam dan di luar bangunan gedung.
  4. Gambar sketsa/denah untuk menjelaskan (6.1 s.d. 6.3)


VII.
Strategi proteksi kebakaran berbasis air dan khusus (clean agent, dsb.).
  1. Deskripsi mengenai strategi proteksi kebakaran berbasis air (sistem zona tunggal, zona jamak)
  2. Peletakan tangka air, ruang pompa, jenis pompa,
  3. Gambar sketsa/denah untuk menjelaskan (7.1 s.d. 7.2)


VIII.
Strategi penyediaan akses petugas dan sirkulasi kendaraan pemadam kebakaran dan penyelamatan
  1. Strategi untuk penyediaan akses petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan.
  2. Strategi desain sirkulasi kendaraan pemadam kebakaran dan penyelamatan.
  3. Strategi penyediaan Fire Command Centre.
  4. Gambar sketsa/denah untuk menjelaskan (8.1)


IX.
Pertimbangan kemudahan kegiatan inspeksi, pengujian dan pemeliharaan.
  • Deskripsi mengenai pentingnya akses untuk memfasilitasi kegiatan inspeksi, pengujian dan pemeliharaan sistem keselamatan dan proteksi kebakaran.


PENDAMPINGAN KE-2 & 3 (PERANCANGAN DETAIL)

No Dokumen yang Diperlukan keterangan
I.
Skenario Kebakaran
  1. Penentuan api rancangan (Design Fires) (MW)
  2. Perhitungan pertumbukan kebakaran dan laju pemenuhan asap


II.
Sarana Penyelamatan Jiwa
  1. Rute evakuasi dan penyelamatan
    • Gambar rute penyelamatan penghuni di dalam gedung dalam skenario kebakaran
  2. Sarana penyelamatan jiwa
    • Gambar detail tangga darurat kebakaran, peletakan, jumlah sarana penyelamatan jiwa untuk menjangkau seluruh bagian gedung.
    • Gambar detail desain catu daya darurat; penerangan evakuasi darurat; sistem komunikasi suara darurat; pengendalian darurat untuk lift.
  3. Perhitungan waktu evakuasi
    • Laporan perhitungan waktu evakuasi penghuni. Lengkapi dengan hasil simulasi / pemodelan evakuasi untuk bangunan gedung yang dipersyaratkan.
  4. Sistem pressurisasi tangga darurat kebakaran
    • Perhitungan sistem pressurisasi tangga darurat kebakaran sesuai SNI yang berlaku.
  5. Sistem deteksi dan alarm kebakaran
    • Perancangan dan gambar desain sistem deteksi dan alarm kebakaran sesuai dengan jenis kebakaran.


III.
Sistem Proteksi Kebakaran Pasif
  1. Kompartemenisasi
    • Gambar detail sistem kompartemenisasi asap dan api kebakaran (pada basement, ruang berukuran besar, lantai tipikal dan atrium), lengkap dengan spesifikasi material yang digunakan.
  2. Pemilihan material untuk kompartemenisasi
    • Pemilihan Tingkat ketahanan api (TKA) dinding kompartemen sesuai dengan potensi bahaya kebakaran
  3. Sistem pembuangan asap kebakaran
    • Detail design dan perhitungan sistem pembuangan asap kebakaran untuk lantai basement, atrium, lantai tipikal, ruang berukuran besar, ruang utilitas: ruang electric/trafo/capacitor bank, dsb.
  4. Sistem pengendalian penyebaran asap dan api kebakaran
    • Detail desain dan pemilihan material pencegahan penyebaran api vertical dan horizontal di dalam dan di luar bangunan gedung (fire stopping materials).


IV.
Sistem Proteksi Kebakaran Aktif Berbasis Air
  1. Penjelasan prosedur kerja sistem proteksi kebakaran berbasis air, urutan kerja dan sistem kendali.
  2. Kriteria Desain sistem (berdasarkan peraturan & standar), (a) debit dan tekanan hidran, (b) debit dan tekanan sprinkler, (c) tekanan dan kecepatan maksimum dalam pipa, dll.
  3. Gambar isometri sistem secara detail, termasuk pembagian zona (untuk sistem zona tunggal, atau zona jamak).
  4. Peletakan dan perhitungan kebutuhan tangki air, ruang pompa, pompa dan pipa tegak; gambar detail - denah dan potongan
  5. Perhitungan hidrolik sistem proteksi kebakaran berbasis air, sprinkler, dan hidrant.
  6. Perhitungan sistem PRV dan orifis.
  7. Pemilihan pompa kebakaran dilengkapi dengan kurva pompa dan penandaan titik-titik kerja pompa sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
  8. Gambar detail sistem dan peralatan hidrant, sprinkler, Siamese connection, dan landing valve.


V.
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Sistem Proteksi Kebakaran khusus
  1. Tabulasi kebutuhan, jenis APAR dan lokasi peletakan APAR
  2. Pemilihan jenis, spesifikasi, dan perhitungan desain sistem proteksi kebakaran khusus.


VI.
Akses petugas dan sirkulasi kendaraan pemadam kebakaran dan penyelamatan
  1. Gambar denah dan potongan untuk akses petugas pemadam kebakaran (saf pemadam kebakaran dan penyelamatan).
  2. Gambar denah dan potongan untuk kendaraan pemadam kebakaran dan penyelamatan, serta peletakan hard-standing.
  3. Gambar denah peletakan, ukuran dan peralatan yang ada di Fire Command Centre


VII.
Pengendalian lift pada keadaan darurat
  1. Deskripsi mengenai pengendalian fungsi lif dalam keadaan darurat, mencakup uraian tentang urutan kejadian jika:
    1. listrik mati;
    2. darurat kebakaran; dan
    3. kegagalan daya dan darurat kebakaran


VIII.
Inspeksi, pengujian dan pemeliharaan
  • Deskripsi mengenai pentingnya kegiatan inspeksi, pengujian dan pemeliharaan sistem keselamatan dan proteksi kebakaran.


TABG – ME DKI JAKARTA CHECK LIST LAPORAN PENDAMPINGAN - BIDANG SANITASI, DRAINASE DAN PEMIPAAN – PLUMBING (SDP – PL)

BIDANG SANITASI, DRAINASE DAN PEMIPAAN – PLUMBING (SDP – PL)

PENDAMPINGAN KE-1 (PEMATANGAN KONSEP)

No Dokumen keterangan
I.
Deskripsi Proyek :
  1. Penjelasan singkat dari pemilik proyek tentang proyek bangunan gedung yang dikembangkan
  2. Laporan / Deskripsi proyek dengan gambaran singkat tentang fasilitas yang disediakan :
    1. Lokasi proyek;
    2. Fungsi bangunan gedung dengan uraian singkat tentang kegiatan yang akan dilakukan;
    3. Perkiraan jumlah penghuni (beban hunian) dan demografi;
    4. Material bangunan yang akan digunakan.
  3. Tabulasi untuk menggambarkan penjelasan pada Butir (1.1 dan 1.2)


II.
Data bangunan
  1. Laporan pola, gubahan, dan bentuk bangunan gedung dalam bentuk gambar, yaitu :
    1. Rencana massa bangunan gedung;
    2. Rencana tapak;
    3. Denah;
    4. Tampak bangunan gedung;
    5. Potongan bangunan gedung; dan
    6. Visualisasi desain tiga dimensi.
  2. Laporan aspek kualitatif serta aspek kuantitatif, baik dalam bentuk laporan tertulis dan gambar seperti :
    1. Jumlah tower, jumlah lantai, ketinggian bangunan gedung (meter), jumlah basemen, kedalaman basemen (meter), jumlah unit rusun/apartemen);
    2. Perkiraan luas lantai;
    3. Informasi penggunaan bahan;
    4. Sistem konstruksi (konstruksi beton bertulang, konstruksi baja, dsb)
  3. Tabulasi untuk menggambarkan penjelasan pada Butir (2.1 dan 2.2)


III.
Kriteria Desain, Peraturan dan Standar (SNI)

IV.
Sumber air baku

V.
Neraca air

VI.
Penyediaan dan distribusi air bersih

VII.
Pengelolaan air kotor dan kotoran

VIII.
Pengelolaan air hujan

IX.
Penyediaan gas

X.
Daur ulang air (water recycle).

XI.
Vent

XII.
Pengelolaan sampah.

PENDAMPINGAN KE-2 & 3 (PERANCANGAN DETAIL)

No Dokumen yang Diperlukan keterangan
I.
Sistem air bersih
  • Gambar skematik sistem air bersih,
  • Kebutuhan air bersih,
  • Perencanaan tanki RWT, CWT, elevated/ Middle Tank, Roof Tank,
  • Water treatment,
  • Ukuran pipa,
  • Water hammer,
  • Perhitungan PRV,
  • Perhitungan dan pemilihan pompa-pompa,
  • Gambar ruang pompa


II.
Sistem air kotor dan kotoran
  • Gambar skematik sistem air kotor,
  • Penetapan volume air kotor dan kotoran,
  • Ukuran pipa,
  • Sistem sewage treatment dan perhitungan performa unit-unitnya/ instalasinya,
  • Pemanfaatan kembali air daur ulang (recycled water).untuk flushing, siram taman, make-up water cooling tower,
  • Perhitungan dan pemilihan pompa-pompa,
  • Perencanaan dan detail perangkap lemak (grease trap),
  • Perencanaan dan detail sump pit.


III.
Sistem air hujan
  • Gambar skematik sistem air hujan,
  • Jumlah pipa tegak,
  • Ukuran pipa tegak,
  • Perencanaan rain harvesting tank, termasuk condensate water sistem AC dan pemanfaatannya,
  • Water trap,
  • Perencanaan dan perletakan sumur resapan,
  • Perencanaan dan perletakan kolam resapan.


IV.
Sistem vent
  • Gambar skematik sistem vent,
  • Perencanaan vent,
  • Ukuran pipa vent,
  • Detail vent cup


V.
Sistem penyedian gas
  • Gambar skematik sistem penyediaan gas,
  • Perhitungan kebutuhan gas,
  • Perhitungan pressure drop.


VI.
Sistem air panas
  • Pemilihan sistem penyediaan air panas,
  • Gambar skematik system penyediaan air panas,
  • Penetapan kebutuhan air panas (volume dan temperature),
  • Perhitungan kebuttuhan kalor/enerji.


VII.
Kolam renang
  • Sistem sirkulasi: gambar dan volume sirkulasi,
  • Perhitungan dan pemilihan pompa-pompa dan filter.


VIII.
Sistem penyedian gas medis
  • Gambar skematik sistem penyediaan gas,
  • Perhitungan kebutuhan gas,
  • Perhitungan pressure drop.


IX.
Sistem penyedian steam (uap)
  • Pemilihan system penyediaan steam,
  • Gambar skematik sistem penyediaan stem (uap),
  • Penetapan kebutuhan steam dan peralatannya.


X.
Sistem pengelolaan sampah
  • Data sampah – sumber dan volume timbunan,
  • Pengelolaan sampah dalam bangunan,
  • Pengelolaan sampah di luar bangunan,
  • Pengelolaan sampah B3 atau infeksius (jika ada).


Selasa, 15 Februari 2022

Pipa Peluap Tangki Gravitasi dan Pipa penguras Tangki Penyediaan Air Minum

 

Pipa Peluap

Pipa untuk mengalirkan air minum ke dalam tangki gravitasi harus berakhir pada ketinggian yang cukup di atas lubang peluap untuk mendapatkan celah udara yang disyaratkan; taraf aliran masuk tersebut tidak boleh kurang dari 10 cm di atas puncak pipa peluap.

 

Tangki persediaan air gravitasi harus dilengkapi pipa peluap. Pipa peluap tersebut harus membuang air pada ketinggian kurang dari 15 cm di atas atap atau bak penangkap, atau membuang ke dalam alat plambing terbuka yang mendapat aliran air dan yang dibenarkan untuk penggunaan itu. Ukuran pipa peluap sekurang-kurangnya harus satu ukuran standar lebih besar dari ukuran pipa pengisi tangki dan tidak boleh kurang dari ukuran pipa peluap seperti pada Tabel berikut :

 


Pipa Penguras

Semua tangki persediaan air minum harus dilengkapi dengan pipa penguras yang ditempatkan dan diatur sedemikian rupa, sehingga dapat dicegah timbulnya kerusakan akibat pembuangan air dari tangki. Pembuangan air dari pipa penguras harus memenuhi persyaratan seperti yang ditentukan untuk pipa peluap. Tiap tangki harus dilengkapi dengan pipa penguras dengan ukuran sesuai Tabel.

Tiap pipa penguras harus dilengkapi dengan katup yang dibenarkan dan mempunyai ukuran sama dengan ukuran pipa tersebut. 



http://kalkulatorplambing.000webhostapp.com/18_PipaPeluapPipaPenguras/PipaPeluapPenguras.php atau klik disini

 

 

 

 

 

Ukuran Pipa Pelayanan dan Meter Air

 

Ukuran Pipa Pelayanan dan Meter Air

Ukuran dari pipa pelayanan dan meteran air dalam bangunan gedung dapat ditentukan sebagai berikut:
a) Tentukan tekanan yang tersedia pada meter air;
b) Tambahkan atau kurangi tekanan dengan melihat perubahan elevasi. Untuk perubahan tekanan sebesar ½ psi (0,35 m) adalah untuk setiap perubahan perbedaan tinggi sebesar 0,305 m antara tinggi air di meteran air dengan tinggi air yang keluar di gedung
c) Pilih “rentang tekanan” yang diinginkan pada Tabel 4;
d) Pilih “panjang pipa” sesuai dengan yang dibutuhkan;
e) Tentukan “nilai UBAP” sama atau melebihi jumlah unit perlengkapan plambing yang dibutuhkan;
f) Setelah mendapatkan butir e), maka jumlah UBAP yang tepat dapat digunakan untuk menentukan panjang pipa, diameter pipa, dan meter air.
Tidak ada pipa layanan bangunan gedung berdiameter kurang dari ¾ inci (20 mm).   





http://kalkulatorplambing.000webhostapp.com/17_Ubap_Diameter/Ubap_Diamater.php atau klik disini