Minggu, 06 September 2015

Belajar Instalasi Sprinkler Kebakaran sesuai NFPA 13 dan FM Global

Pendahuluan
Sebelum sistem springkler kebakaran yang pertama dikembangkan pada tahun 1870an,
sistem sprinkler kebakaran terdiri dari pipa berlubang, katup, orang untuk membuka katup,
dan tong atau tangki pada ketinggian tertentu yang diisi air. Sistem yang lebih dapat
diandalkan dibuat seiring dengan meningkatnya bahaya kebakaran dan meningkatnya
nilai gedung dan segala isinya. Sistem sprinkler kebakaran yang lebih canggih menjadi
sangat mungkin ketika teknologi menjadi semakin canggih.

Sistem sprinkler kebakaran otomatis mendeteksi dan kemudian mengontrol,
menahan/memperlambat, atau memadamkan kebakaran. Sumber air dapat berasal dari
jaringan kota, tangki atau kolam khusus untuk kebakaran. Katup-katup dan peralatan alarm
mengontrol dan memonitor aliran air. Pipa-pipa distribusi mengalirkan air ke kepala
sprinkler kebakaran menggunakan sumber air untuk menjaga dan menaikkan
tekanan air sesuai kriteria perencanaan. Sistem modern mampu mendeteksi kondisi
kebakaran dan memancarkan air dengan cepat, sebelum api berkembang sampai ukuran
yang sangat membahayakan atau fatal, mengurangi kematian karena kebakaran
sampai mendekati 100%.

Instalasi harus sesuai dengan persyaratan semua standar dan ketentuan, dan sesuai
dengan arahan dari Otoritas Berwenang Setempat (OBS). Otoritas Berwenang
Setempat kedudukannya selalu lebih kuat dibanding standar dan ketentuan lainnya
dan merupakan otoritas terakhir.

Sistem Sprinkler Kebakaran
Sistem sprinkler kebakaran ada empat (4) jenis :
1. Sprinkler kebakaran sistem pipa basah
2. Sprinkler kebakaran sistem pipa kering
3. Sprinkler kebakaran sistem banjir (deluge)
4. Sprinkler kebakaran sistem pre-aksi (pre-action)

Sistem Pipa Basah
Sprinkler kebakaran sistem pipa basah merupakan sistem yang paling banyak digunakan.
Sistem ini memiliki jumlah komponen yang lebis sedikit dan membutuhkan waktu instalasi
lebih cepat dibandingkan sistem yang lain.
Sprinkler kebakaran sistem pipa basah tidak dapat dipasang dalam daerah dimana pipa
distribusi terkena suhu yang dapat membekukan air, misalnya gudang pendingin, karena
pipanya selalu terisi air.
Bekerjanya sprinkler kebakaran sistem pipa basah tergantung pada reaksi panas kepala
sprinkler kebakaran ketika kebakaran mulai terjadi. Panasnya menyebabkan bohlam kaca
yang dapat meleleh atau sensor panas logam dalam kepala sprinkler kebakaran menjadi
pecah atau meleleh dan memisah. Hal ini menyebabkan air bergerak dari pipa distribusi,
mendorong deflektor dan membuka kepala sprinkler kebakaran dan memancarkan air ke
api dalam pola atau aliran yang direkayasa
Sistem pipa basah merupakan jenis instalasi temperatur tetap, yang berarti masing-masing
kepala sprinkler kebakaran hanya teraktivasi jika terkena suhu antara 155oF - 286oF
(68oC - 141oC).

Ada 3 (tiga) jenis sistem  sprinkler kebakaran pipa basah :
- Sprinkler kebakaran sistem pipa basah dengan alarm check valve
- Sprinkler kebakaran sistem pipa basah dengan tekanan lebih terjaga
- Sprinkler kebakaran sistem pipa basah dengan pipa tegak lurus

Sprinkler kebakaran sistem pipa basah dengan alarm check valve
Saat air masuk kedalam pemipaan sistem sprinkler kebakaran, air menjadi tercemar dan
tidak ada jaminan kualitasnya sebagai air bersih. Untuk menjaga air tercemar tersebut
dari kebocoran ke arah penyuplai air bersih, katup searah beralarm (alarm check valve)
harus dipasang. Katup tersebut terdiri dari pegas (per), penutup katup (valve clapper) dan
lubang alarm.
Pegas menahan penutup katup tetap tertutup, sehingga air hanya akan mengalir satu arah.
Air tidak akan memancar dari kepala sprinkler sampai pada suhu tertentu yang menyebabkan
kepala sprinkler teraktivasi. Saat kepala sprinkler teraktivasi, penutup katup terbuka membuat
air mengalir melalui katup menuju sistem. Karena lubang alarm terkena terkena tekanan
air, hal ini menyebabkan alarm gong, bel mekanis, atau peralatan audio/video berbunyi.
Suatu detektor aliran air yang terhubung ke bel elektrik, sirine, atau sirine dengan
lampu sirine telah menjadi peralatan notifikasi alarm yang umum digunakan, menggantikan
alarm gong mekanis.

Sprinkler kebakaran sistem pipa basah dengan tekanan-lebih terjaga


Sprinkler kebakaran sistem pipa basah dengan pipa tegak lurus



Definisi

Authority Having Jurisdiction (AHJ) - Otoritas yang Berwenang
 - An organization, office, or individual responsible for enforcing the requirement of
    a code or standard, or for approving equipment, materials, an installation, or
    a procedure.
 - Suatu organisasi, kantor, atau pribadi yang bertanggungjawab untuk menerapkan
    suatu persyaratan dari kode atau standar, atau membuat persetujuan peralatan,
    material, instalasi, atau prosedur.

Listed - Terdaftar
- Equipment, materials, or services included in a list published by an organization
   that is acceptable to the AHJ and concerned with evaluation of products or services
   , that maintains periodic inspection of production of listed equipment or materials or
   periodic evaluation of services, and whose listing states that either the equipment,
   material, or service meets appropriate designated standards or has been tested and
  found suitable for spesified purpose.
- Peralatan, material, atau jasa tercantum dalam daftar yang dipublikasikan oleh suatu
   organisasi yang diterima oleh AHJ dan terkait dengan evaluasi produk atau jasa, yang
   terus-menerus melakukan inspeksi secara berkala terhadap peralatan atau material
   yang terdaftar atau evalusi berkala terhadap jasa, dan dimana proses terdaftarnya (??)
   menyatakan bahwa peralatan, material, atau jasa memenuhi standar perencanaan yang
   sesuai atau telah di uji dan sesuai dengan peruntukannya.

Standard - Standar
- A document, the main text of which contains only mandatory provisions using
  the word “shall” to indicate requirements and which is in a form generally suitable
  for mandatory reference by another standard or code or for adoption into law.
  Nonmandatory provisions shall be located in an appendix or annex, footnote, or
  fine-print note and are not to be considered a part of the requirements of a standard.
-Dokumen, dimana teks utamanya berisi hanya syarat wajib dengan menggunakan
 kata "harus" untuk mengindikasikan persyaratannya yang mana secara umum bentuknya
 sesuai untuk referensi wajib oleh standar atau kode yang lain atau diadopsi untuk
  hukum (UU).
  Persyaratan yang tidak wajib harus ditempatkan dalam apendik atau tambahan,
  catatan kaki, atau catatan lainnya dan tidak dipertimbangkan sebagai bagiaan
  dari persyaratan suatu standar

Alternative - Alternatif
- A system, condition, arrangement, material, or equipment submitted to the AHJ as
   a substitute for a requirement in a standard.
- Suatu sistem, kondisi, susunan, material, atau peralatan diajukan ke AHJ sebagai
   pengganti untuk perssyaratan dalam suatu standar.

Basement
-Any story of a building wholly or partly below grade plane that is not considered
  the first story above grade plane.
- Setiap lantai/lapis gedung secara keseluruhan atau sebagian dibawah bidang tanah
  (lantai dasar) yang tidak dianggap sebagai lantai pertama diatas bidang tanah.

Automatic Sprinkler - Sprinkler Otomatis
- A fire suppression or control device that operates automatically when its heat-activated element is
  heated to its thermal rating or above, allowing water to discharge over a specified area.
- Suatu alat untuk mengontrol atau memadamkan api  yang beroperasi secara oromatis ketika elemen
   dipanaskan sampai dengan atau melebihi ratis panasnya, sehingga air memancar pada suatu daerah
   tertentu. Definisi dari sprinkler otomatis membantu menjelasakan perbedaan antara sprinkler otomatis
   dan sprinkler terbuka.

Bathroom - Kamar mandi
- Within a dwelling unit, any room or compartment dedicated to personal hygiene, containing a toilet, sink, or bathing capability such as a shower or tub.
- Dalam unit hunian, setiap ruang atau kompartemen yang dikhususkan untuk kegiatan
   kebersihan pribadi, bersisi toilet, cuci tangan, atau berisi tempat mandi seperti
   shower atau bak mandi.
   Suatu ruangan masih dipertimbangkan sebagai kamar mandiri jika hanya berisi sebuah toilet. Sebagai
   tambahan, dua kamar mandi bisa bersebelahan satu sama lain dan dapat dipertimbangkan sebagai
   ruang terpisah, dengan syarat keduanya dipisahkan dengan tingkat konstruksi (bahaya kebakaran)
   yang diperlukan (sesuai). Suatu kompartemen yang hanya terdiri dari satu toilet, tanpa mengacu untuk
   peruntukannya, tetap dipertimbangkan sebagai kamar mandi.
  Istilah kamar mandi menunjukkan dan menjelaskan batas-batas fisik dan karakteristik kamar mandi.
  Definisi ini memberikan kejelasan ketika diaplikasikan pada pasal 8.15.8.1.1 untuk meniadakan
  sprinkler dalam beberapa kamar mandi di dalam sustu hunian termasuk hotel dan motel. Banyak unit
  tempat tinggal modern berisi hanya ruang-ruang kecil yang berdekatan yang bersama-sama meberikan
   keperluan dasar dengan istilah kamar mandi. Ruang-ruang atau kompartemen tersendiri ini mestinya
   diperlakukan sebagai kamar mandi.


Ceiling Height - tinggi langit-langit.
- The distance between the floor and the underside of the ceiling above (or roof deck) within the area.
- Jarak antara lantai dan sisi bawah langit-langit ( atau dak atap) dalam suatu area.

Ceiling Pocket - Kantung langit-langit
-An architectural ceiling feature that consists of a bounded area of ceiling located at a higher elevation
 than the attached lower ceiling.
- Sebuah fitur langit-langit arsitektur yang terdiri dari area terbatas langit-langit yang terletak pada
  elevasi yang lebih tinggi dari langit-langit yang dipasang lebih rendah.

definisi ini bukan dimaksudkan untuk diterapkan kepada rangka-rangka dan / atau struktural,
definisi ini hanya untuk mendefinisikan konstruksi yang terhalang atau yang tidak terhalang. kantung
langit-langit dapat terlindungi atau tidak terlindungi (dengan springkler). Kantung langit-langit
di mana langit-langit yang atas berada dalam jarak vertikal yang diijinkan dari deflektor sprinkler
harus dipertimbangkan sebagai kantung langit-langit yang terlindungi. Bangunan dengan kantong
langit-langit yang terlindungi diizinkan untuk menggunakan springkler tipe quick-response dari
pengurangan pasal 11.2.3.2.3. Bangunan dengan kantung langit-langit yang tidak terlindungi
lebih besar dari 32 ft2 (3,0 m2) tidak diperbolehkan untuk menggunakan springkler tipe quick-response dari pengurangan pasal 11.2.3.2.3.
Definisi istilah kantung langit-langit telah ditambahkan pada edisi 2010 untuk menjelaskan
bahwa tidak semua lekuk langit-langit dianggap kantung langit-langit untuk tujuan penerapan
syarat-syarat pasal 8.6.7, 8.8.7, atau 11.2.3.2.3(4).

Gambar Perubahan elevasi langit-langit lebih dari 36 in (914mm)

Cloud Ceiling - Langit-langit awan
- Any ceiling system installed in the same plane with horizontal openings to the structure
  above on all sides.
- berbagai sistem langit-langit yang dipasang sebidang dengan bukaan horizontal terhadap
   struktur diatas setiap sisinya.

Langit-langit awan menjadi hal biasa dalam gedung kantor dan area publik, seperti
toko dan restauran, sebagai cara untuk menyembunyikan peralatan sistem, diantaranya
saluran udara dan pemipaan, tanpa memasang secara total langit-langit tergantung
dinding ke dinding atau penurunan langit-langit. Historisnya, sistem langit-langit
seperti ini memerlukan perlindungan sprinkler baik di atas maupun dibawah
langit-langit awan. Pengujian yang dilakukan FPRF telah membuat perkembangan
dari kriteria baru dalam pasal 8.15.24

Flat Ceiling (Langit-langit rata)
- Plafon kontinu dalam satu bidang
  Istilah langit-langit rata tidak berarti bahwa langit-langit itu horisontal. Dalam banyak contoh dan aplikasi, langit-langit rata memiliki beberapa jenis kemiringan.


Horizontal Ceiling (Langit-langit horisontal)
- Langit-langit dengan kemiringan tidak melebihi 2 /12.




Gambar kemiringin langit-langit



  Gambar Perubahan elevasi langit-langit kurang dari 36 in (914mm)







   Gambar Analogi pemadaman dan pengendalian kebakaran


Rencana kerja harus digambar pada skala yang terlihat, pada lembar ukuran seragam,
dengan rancangan tiap lantai,  dengan menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1.  Nama pemilik dan penghuni
2.  Lokasi, termasuk alamat jalan mana.
3.  Titik kompas/ penunjuk arah
4.  Gambar potongan setinggi gedung, atau diagram sistem, termasuk informasi balok-balok
     struktur jika diperlukan untuk kejelasan dan termasuk konstruksi langit-langit dan
     metode proteksi terhadap pipa nonmetal.
5.  Lokasi partisi
6.  Lokasi dinding tahan api
7.  Kelas hunian (bahaya kebakaran) masing-masing area atau ruangan.
8.  Lokasi dan ukuran ruang tersembunyi, kloset, loteng dan kamar mandi.
9.  Semua ruang kecil dimana tidak ada sprinkler yang dipasang.
10.Ukuran pipa utama PAM di jalan raya dan apakah ujung buntu atau pipa utama sirkulasi.
     Jika merupakan ujung buntu, arah dan jarak terhadap pipa utama yang tersikulasi;
     hasil pengujian pipa utama PAM dan elevasi sistem relatif terhadap pengujian hidran.
11. Sumber penyediaan air yang lain, dengan tekanan dan elevasi.
12. Pabrik pembuat, jenis, model dan K-faktor nominal dari sprinkler termasuk
      Nomor Identifikasi Sprinkler.
13. Rating temperatur dan lokasi sprinkler dengan rating temperatur tinggi.
14. Luas total yang diproteksi oleh masing-masing sistem tiap lantai.
15. Jumlah sprinkler masing-masing pipa tegak per lantai.
16. Jumlah sprinkler total masing-masing sistem pipa  kering, sistem pre-action,
      kombinasi dari sistem pipa kering - pre action, dan sistem deluge.
17. Kapasitas perkiraan dalam galon masing-masing sistem pipa kering.
18. Jenis dan skedul tebal dinding pipa.
19. Ukuran nominal pipa dan panjang pemotongan pipa (atau dimensi dari sumbu ke sumbu).
      Ketika ada jalur pipa cabang yang tipikal, hanya perlu menunjukkan ukuran pada satu cabang
      yang tipikal.
20. Letak dan ukuran dari riser nipple (pipa tegak sambungan dari pipa utama ke pipa cabang)
21. Jenis fiting dan sambungan dan lokasi semua pengelasan dan tekukan.
      Kontraktor harus menentukan pada gambar setiap potongan yang perlu pengelasan di
      lapangan dan jenis fiting dan susunan yang akan digunakan.
22. Jenis dan lokasi penggantung, sleeves, pengikat dan metode pengamanan kepala sprinkler
      jika memungkinkan.
23. Semua katup kendali, katup searah, pipa pengurasam dan koneksi uji.
24. Pabrik pembuat, model dan ukuran katup alarm atau katup pipa kering.
25. Pabrik pembuat, model dan ukuran katup preaksi atau deluge.
26. Jenis dan lokasi bel alarm.
27. Ukuran dan lokasi dari riser pipa tegak, keluaran selang, selang tangan, nozzle monitor
      dan peralatan yang berkaitan.
28.Ukuran, panjang, lokasi, berat, material, titik sambungan pipa utama untuk layanan kebakaran
     gedung ke pipa utama jaringan kota; ukuran, jenis dan lokasi katup-katup, katup indikator,
     regulator, meteran, dan bak katup, dan kedalaman bagian tas pipa di bawah tanah.
29. Ketentuan pemipaan untuk flushing.
30, Apabila peralatan akan dipasang untuk penambahan pada sistem yang sudah ada, cukup
     sistem yang sudah ada terlihat pada perencanaan untuk membuat semua kondisi
     jelas.
31.Untuk sistem yang didesain secara hidrolis, informasi pada keterangan data hidrolis.
32.Penyajian grafis pada skala yang digunakan pada semua denah.
33. Nama dan Alamat kontraktor.
34.Titik acuan hidrolis yang ditunjukkan pada denah yang berhubungan dengan
     titik acuan yang dapat dibandingkan pada lembar perhitungan hidrolis.
35. Laju minimum pemakaian air (kerapatan atau debit atau tekanan pelepasan), luas perencanaan
     pemakaian air, kebutuhan sprinkler in-rack , dan aliran air yang diperlukan untuk aliran selang
     untuk selang di dalam dan di luar bangunan.
36. Jumlah total air dan tekanan yang diperlukan dicatat pada titik acuan umum
     untuk setiap sistem.
37. Ketinggian relatif kepala sprinkler, titik sambungan dan sumbernya atau titik referensi.
38. Jika metode perencanaan ruangan digunakan, semua bukaan dinding yang tidak dilindungi
     melalui lantai-lantai yang dilindungi.
39. Perhitungan beban untuk perhitungan ukuran dan detail penahan guncangan.
40.Setelan katup penurun tekanan (PRV)
41. Informasi penahan aliran balik (pabrik pembuat, ukuran, dan jenis)
42. Informasi dari larutan anti beku terdaftar yang digunakan (jenis dan jumlah)
43. Ukuran dan lokasi hidran, menunjukkan ukuran dan jumlah keluaran dan jika keluaran
      dilengkapi dengan katup gerbang bebas, apakah rumah selang dan perlengkapan akan
     disediakan, dan oleh siapa harus diindikasikan. Hidran statis dan sisa yang mana akan
     digunakan pada uji aliran statis harus ditunjukkan.
44. Ukuran, lokasi dan susunan pemipaan sambungan pemadam kebakaran.
45. Tinggi langit-langit/ atap dan kemiringannya yang tidak ditunjukkan pada
     potongan melintang keseluruhan.
46. Tahun edisi NFPA 13 yang mana sistem sprinkler direncanakan.



Are sprinklers required in all spaces?

Sprinklers are permitted to be omitted from certain spaces where specific conditions are satisfied, and these spaces include concealed spaces (see 8.15.1.2.1 through 8.15.1.3), vertical shafts (see 8.15.2), clothes closets in dwelling units (8.15.8.2), elevator shafts (see 8.15.5), and electrical equipment rooms (see 8.15.11). For the most part, these spaces must include noncombustible or limited-combustible construction where the introduction of combustible contents and storage is precluded by building usage. In some cases, despite the fact that a hazard exists, the installation of sprinklers in the space is not considered practical.
The installation of sprinklers throughout the building ensures that the sprinkler system’s effectiveness is not compromised by a fire originating in a noncompliant, unsprinklered space. Fires originating in most unsprinklered areas where the combustible loading is not limited are likely to grow to a size that causes sprinklers in adjacent spaces to have limited success in controlling them.